Metaverse digadang sebagai masa depan interaksi digital, di mana orang bisa bekerja, bermain, hingga berbisnis dalam ruang virtual 3D.
Perusahaan teknologi besar seperti Meta, Microsoft, hingga Epic Games sudah berinvestasi miliaran dolar untuk membangun ekosistem ini.
Di metaverse, orang bisa membeli properti digital, menghadiri konser, bahkan menjalankan perusahaan virtual.
Namun, banyak kritik menyebut metaverse masih sekadar hype karena infrastruktur belum matang dan perangkat seperti VR masih mahal.
Selain itu, ada masalah etika: bagaimana regulasi diterapkan di dunia tanpa batas geografis?
Kesimpulannya, metaverse bisa jadi revolusi internet, tapi saat ini masih butuh waktu panjang untuk benar-benar jadi bagian dari kehidupan sehari-hari.