Generasi Z adalah generasi yang tumbuh di tengah disrupsi digital, pandemi global, dan tekanan sosial yang semakin tinggi. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa kesehatan mental remaja saat ini sedang berada dalam kondisi yang mengkhawatirkan. Depresi, kecemasan, dan perasaan kesepian melonjak tajam dalam satu dekade terakhir, menjadikan isu ini krisis global yang nyata.
Salah satu faktor terbesar adalah media sosial. Tekanan untuk selalu tampil sempurna, kompetisi popularitas lewat like dan follower, serta maraknya cyberbullying membuat remaja mudah merasa tidak cukup baik. Algoritma media sosial yang kerap memperkuat konten negatif memperburuk situasi, menciptakan lingkaran stres yang sulit diputus.
Pandemi COVID-19 juga memperparah kondisi. Sekolah daring, keterbatasan interaksi sosial, dan ketidakpastian masa depan menimbulkan trauma psikologis bagi jutaan remaja. Bahkan setelah pandemi mereda, banyak dari mereka yang masih mengalami kecemasan sosial dan kehilangan motivasi belajar.
Krisis ini tidak hanya terjadi di negara maju, tetapi juga di negara berkembang. Di banyak wilayah, akses ke layanan kesehatan mental sangat minim, sementara stigma terhadap gangguan psikologis masih kuat. Remaja yang butuh bantuan sering kali tidak tahu harus mencari pertolongan ke mana.
Meski begitu, Generasi Z juga membawa harapan. Mereka lebih terbuka membicarakan isu kesehatan mental dibandingkan generasi sebelumnya. Komunitas online, konten edukasi, hingga aplikasi konseling digital menjadi sarana baru untuk saling mendukung.
Beberapa negara mulai menjadikan kesehatan mental sebagai prioritas nasional. Program konseling di sekolah, kampanye publik, dan pelatihan guru untuk mengenali tanda-tanda depresi mulai diterapkan. Namun, masih banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan agar sistem pendukung lebih kuat.
Jika krisis ini tidak ditangani, dunia bisa kehilangan potensi besar dari generasi yang seharusnya jadi motor inovasi. Namun, dengan perhatian global yang semakin besar, masih ada peluang untuk mengubah arah.
Kesehatan mental remaja adalah isu yang tak bisa lagi diabaikan. Generasi Z mungkin dalam krisis, tapi kesadaran yang tumbuh saat ini bisa menjadi titik balik menuju masa depan yang lebih sehat.